Kluetrayanews.com, TAPAKTUAN - Gerakan Mahasiswa Aceh Selatan (GeMAS) menyayangkan atas ketidakpekaan Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan yang terkesan lalai menyelesaikan kasus tapal batas antara PT. Asdal Prima Lestari (PT. APL) dengan beberapa masyarakat Trumon Timur.
Sebagaimana kita ketahui bersama, kasus sengketa lahan ini telah menggerogoti kehidupan masyarakat Trumon Timur sejak lama. Hal ini disampaikan koordinator GeMAS, kepada media, Senin 17 April 2017.
Asradi mengatakan, baru-baru ini pihak PT. APL melaporkan sedikitnya 16 warga dari berbagai desa yang berada dikawasan Trumon Timur kepihak kepolisian Aceh Selatan atas tuduhan penyerobotan lahan.
“Ini kan aneh, terkesan seperti serangan balik terhadap masyarakat, dulunya PT. APL yang diindikasikan menyerobot lahan warga, sekarang malah masyarakat yang notabenenya penduduk asli malah dituduh menyerobot lahan perusahaan, harusnya hal seperti ini tidak akan terjadi kalau saja Pemda Aceh Selatan peka serta tanggap dalam menyelesaikan kasus tapal batas ini, kalau perlu buat pagar agar jelas,” tegas Asradi merasa geram.
Asradi menambahkan, Menurut keluhan dari beberapa warga yang kami himpun, keberadaan PT. APL memang sangat menggangu kehidupan masyarakat sekitar terutama masalah serobot menyerobot lahan, terlebih lagi selama PT. Asdal Prima Lestari berdiri pihak perusahaan belum pernah sekalipun menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) dengan baik terhadap masyarakat.
Kasus PT. APL ini sebenarnya sudah lama sekali bergulir, bahkan pada tahun 2015 warga Kapa Seusak bernama Bukhari (sekarang Alamarhum) juga dilaporkan atas dugaan menguasai HGU. Yang pada akhirnya yang bersangkutan memilih menyerahkan lahannya tanpa ganti rugi karena takut berhadapan dengan hukum, ujarnya.
“Pada tahun 2016, Haji Zainal juga dihadapakan dengan hukum, yang di vonis 1 tahun, tapi pada putusan pembelaan yang bersangkutan melarikan diri,” kata Asradi.
“Bagi masyarakat Trumon Timur keberadaan PT. APL tak ubahnya ibarat sosok yang menyeramkan yang slalu menghantui dan mengusik kehidupan warga sekitar, dan sayangnya Pemkab terkesan bungkam dari masalah yang dihadapi warga tersebut. Pemkab seakan-akan menjadi pelindung perusahaan ini dan nasib masyarakat,” pungkas Asradi.
Sumber : theglobal.co
1 komentar:
Heello mate nice blog
Post a Comment