Kluetrayanews.com, BIREUEN - Kecelakaan lalu lintas (laka lantas) yang merenggut korban jiwa terjadi di kawasan Desa Meunasah Reudeup, Cot Batee Geulungku, Kecamatan Pandrah, Bireuen, sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu (18/12). Laka lantas antara truk tronton dan mobil Ford Everest mengakibatkan dua warga tewas, dan empat lainnya mengalami luka berat.
Informasi dihimpun Serambi, belum diketahui persis penyebab tabrakan antara tronton Mitsubishi BL 8652 NH bermuatan barang kelontong dan Ford Everest BL 800 ZI, yang sama-sama melaju ke arah Banda Aceh. Tronton dikemudikan Ramli (50), warga Lhok Banie, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa. Sedangkan Ford Everest dikemudikan Nazaruddin (35), warga Peuneulet Tunong, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen.
Kapolres Bireuen AKBP Heru Novianto SIK melalui Kasat Lantas AKP Yasnil Akbar Nasution mengatakan, Tabrakan itu terjadi setelah truk tronton melewati tanjakan di depan Mapolres Pandrah. Mobil Ford Everest yang dikemudikan Nazaruddin alias Dedek (35) yang berpenumpang tujuh orang, menabrak truk tronton dari belakang.
Suara dentuman keras saat terjadi tabrakan itu membangunan warga setempat dan warga segera berhamburan ke lokasi kejadian yang tidak jauh dari Mapolsek Pandrah. Bagian depan mobil Ford Everest yang diduga melaju dalam kecepatan tinggi mengalami rusak berat dan melukai pengemudi serta penumpang lainnya.
Dua penumpang Ford Everest meninggal di lokasi.. Korban segera dievakuasi ke Puskesmas Pandrah yang berlokasi tidak jauh dari lokasi tabrakan. Menyangkut dugaan terjadinya kecelakaan tersebut.
Kedua kendaraan ditarik ke Mapolres Bireuen untuk penyelidikan lebih lanjut. Kapolsek Pandrah, Ipda Ontin Panjaitan kepada Serambi mengatakan, tabrakan itu menyebabkan arus lalu lintas sempat macet hampir satu jam. Sejumlah anggota mengatur arus lalu lintas dan membantu mengevakuasi korban ke Puskesmas Pandrah.
Korban meninggal dijemput pihak keluarga, sedangkan korban yang mengamali luka berat dirujuk ke IGD RSUD Bireuen. Hingga sore kemarin diperoleh informasi, korban luka berat masih menjalani perawatan di RSUD dr Fauziah Bireuen.
Kasat Lantas Polres Bireuen AKP Yasnil Akbar Nasution didampingi Kanit Laka Aiptu Zulkarnaen mengatakan banyak kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Kemungkinan pertama, kata Yasnil, mobil Ford Everest yang baru naik tanjakan melaju kencang sehingga menabrak truk di depannya yang melaju lambat.
Kemungkinan kedua, saat tanjakan asap dari knalpot truk menutupi pandangan kendaraan di belakang sehingga terjadi tabrakan, atau bisa saja lampu belakang truk tidak terlihat jelas karena ditutupi asap. “Banyak kemungkinan penyebab kecelakaan itu. Anggota Satlantas sedang mengumpulkan informasi untuk kejelasan penyebabnya,” kata Zulkaranaen.
Sumber : aceh.tribunnews.com
Informasi dihimpun Serambi, belum diketahui persis penyebab tabrakan antara tronton Mitsubishi BL 8652 NH bermuatan barang kelontong dan Ford Everest BL 800 ZI, yang sama-sama melaju ke arah Banda Aceh. Tronton dikemudikan Ramli (50), warga Lhok Banie, Kecamatan Langsa Barat, Kota Langsa. Sedangkan Ford Everest dikemudikan Nazaruddin (35), warga Peuneulet Tunong, Kecamatan Simpang Mamplam, Bireuen.
Kapolres Bireuen AKBP Heru Novianto SIK melalui Kasat Lantas AKP Yasnil Akbar Nasution mengatakan, Tabrakan itu terjadi setelah truk tronton melewati tanjakan di depan Mapolres Pandrah. Mobil Ford Everest yang dikemudikan Nazaruddin alias Dedek (35) yang berpenumpang tujuh orang, menabrak truk tronton dari belakang.
Suara dentuman keras saat terjadi tabrakan itu membangunan warga setempat dan warga segera berhamburan ke lokasi kejadian yang tidak jauh dari Mapolsek Pandrah. Bagian depan mobil Ford Everest yang diduga melaju dalam kecepatan tinggi mengalami rusak berat dan melukai pengemudi serta penumpang lainnya.
Dua penumpang Ford Everest meninggal di lokasi.. Korban segera dievakuasi ke Puskesmas Pandrah yang berlokasi tidak jauh dari lokasi tabrakan. Menyangkut dugaan terjadinya kecelakaan tersebut.
Kedua kendaraan ditarik ke Mapolres Bireuen untuk penyelidikan lebih lanjut. Kapolsek Pandrah, Ipda Ontin Panjaitan kepada Serambi mengatakan, tabrakan itu menyebabkan arus lalu lintas sempat macet hampir satu jam. Sejumlah anggota mengatur arus lalu lintas dan membantu mengevakuasi korban ke Puskesmas Pandrah.
Korban meninggal dijemput pihak keluarga, sedangkan korban yang mengamali luka berat dirujuk ke IGD RSUD Bireuen. Hingga sore kemarin diperoleh informasi, korban luka berat masih menjalani perawatan di RSUD dr Fauziah Bireuen.
Kasat Lantas Polres Bireuen AKP Yasnil Akbar Nasution didampingi Kanit Laka Aiptu Zulkarnaen mengatakan banyak kemungkinan penyebab terjadinya kecelakaan tersebut. Kemungkinan pertama, kata Yasnil, mobil Ford Everest yang baru naik tanjakan melaju kencang sehingga menabrak truk di depannya yang melaju lambat.
Kemungkinan kedua, saat tanjakan asap dari knalpot truk menutupi pandangan kendaraan di belakang sehingga terjadi tabrakan, atau bisa saja lampu belakang truk tidak terlihat jelas karena ditutupi asap. “Banyak kemungkinan penyebab kecelakaan itu. Anggota Satlantas sedang mengumpulkan informasi untuk kejelasan penyebabnya,” kata Zulkaranaen.
Sumber : aceh.tribunnews.com
0 komentar:
Post a Comment