Kluet Raya News - Dai kondang Ustadz Muhammad Arifin Ilham menulis surat terbuka kepada calon gubernur petahana DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang akrab disapa Ahok.
Surat ini ditulis Ustadz Arifin menyusul adanya dugaan isu penistaan agama yang dilakukan Ahok.
Melalui akun facebooknya, ayah Alvin Faiz menyebut Ahok terlalu kasar dan tak mencerminkan sikap seorang pemimpin.
Ia bahkan menyebut ahok sebagai provokator kerusuhan.
Berikut surat terbuka ustadz Arifin Ilham itu:
Bapak Ahok terhormat
Kami sudah menyaksikan dan mendengar sikap dan perkataan bapak sebagai gubernur yg tidak lama akan bapak tinggalkan selamanya insyaAllah. Dan itu bukan karena hanya banyak rakyat tidak memilih bapak, tetapi karena sikap bapak yg memang belum pantas menjadi gubernur, bahkan RT pun belum pantas pada negeri yg beradab penuh tata kerama ini.
Bahasa bapak sangat kasar, dan itu bahasa orang orang yg tidak cerdas dan terdidik. Menjadi contoh buruk bagi generasi bangsa mulia ini. Sungguh seorang yg gampang marah menunjukkan "dhoful aqli wa quwwatul hawa" lemahnya akal dan kuatnya nafsu.
Sungguh sikap bapak sangat membahayakan persatuan dan kedamaian bangsa damai beradab ini, bapak sudah menjadi provokator kerusuhan, membuat preseden sangat buruk bagi generasi bangsa ini. Semua sudut dan media mulai semakin menyadari alangkah bahaya sikap arogansi bapak yg intolerensi ini.
Tidak ada belas kasihan pada rakyat jelata yg mestinya menjadi karekter utama pemimpin yg mulia. Pernahkah bapak bayangkan kalau yg digusur itu rumah bapak, orang tua bapak, anak anak bapak...? Lantas dimana hati nurani bapak?
Bapak hanya berpihak kepada para kelompok pemodal, dan demi mereka dan nafsu bapak, bapak menggadaikan kehormatan dan merendahkan diri bapak sendiri.
Sikap arogon bapak membuat umat seagama dg bapak pun tidak menyukai bapak. Teman teman Kristiani saya bilang, "Bukan penganut yg baik".
Kini bapak sudah menghinakan keyaqinan kami. Semakin jelas kebencian bapak pada kami umat Islam. Bahkan bapak juga pernah mencibir keyaqinan bapak sendiri. Bapak sudah melanggar KUHP pasal 156a tentang PENISTAAN AGAMA.
Pilihan kami berdasarkan keyaqinan iman kami adalah haq kami yg dilindungi undang undang negeri kami. Haram bagi kami memilih pemimpin kafir dalam Surah Al Maidah ayat 51 adalah haq kami, keyaqinan kami dan pilihan kami.
Hai orang-orang yg beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin mu sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yg lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yg zhalim" (QS Al Maidah 51).
Sikap dan perkataan bapak menunjuk siapa bapak sebenarnya. Kalau sekarang rating elektabilitas bapak turun dratis juga karena sikap bapak yg arogan dan intoleren. Dan sungguh sejuta hikmah Allah berikan pada kami, kini umat jadi faham sekarang surah Al Maidah ayat 51, dan semakin mengenal siapa bapak sebenarnya.
Dan kini karena sikap kelakuan bapak sendiri, bapak menjadi musuh semua umat beragama, semua etnis, semua suku di negeri yg aman dan damai ini.
Dan sungguh hamba yg beriman yg mencintai Allah dan RasulNya, yg menjadikan Alqur'an dan Sunnah nabiNya sebagai pedoman hidup sangat marah sekali dg hinaan bapak, sekali lagi sangat marah, tetapi kami tetap bersabar sampai batas takdirNya.
Kami tetap menghormati keyaqinan bapak, alangkah tolerennya umat Islam yg mayoritas masih sabar menyaksikan sikat sifat bapak seperti ini, dan haram bagi kami menghina keyaqinan bapak, dan kami diajarkan untuk menghormati perbedaan keyaqinan, bersikap jujur, amanah, berkata santun, penyayang belas kasih terutama pada rakyat jelata, bahkan kami diajarkan untuk mendoakan agar hiadayah Allah berikan untuk bapak.
Allahumma ya Allah kuatkan iman kami, tetapkan kami dalam kesabaran dalam da'wah ini, dan satukan, rapatkan barisan kami, jadikanlah kami umat teladan di negeri yg kami cintai Indonesia ini.
Dari anak bangsa yg merindukan pemimpin yg bertaqwa, berakhlak mulia, amanah, rendah hati, penyayang, teladan dan sangat mencintai rakyat negeri tercinta ini.
Muhammad arifin ilham.
Jawaban Ahok
Melalui akun instagramnya Ahok memberikan klarifikasi soal tudingan dia melecehkan ayat Al Quran.
Saat ini banyak beredar pernyataan saya dalam rekaman video seolah saya melecehkan ayat suci Al Qur'an surat Al Maidah ayat 51, pada acara pertemuan saya dengan warga Pulau Seribu. Berkenaan dengan itu, saya ingin menyampaikan pernyataan saya secara utuh melalui video yang merekam lengkap pernyataan saya tanpa dipotong.
Saya tidak berniat melecehkan ayat suci Al-Quran, tetapi saya tidak suka mempolitisasi ayat-ayat suci, baik itu Al-Quran, Alkitab, maupun kitab lainnya.Silakan tonton video lengkapnya di YouTube Pemprov DKI, terutama pada menit ke 23:40 sampai 25:35. Terima kasih. Salam, Basuki Tjahaja Purnama.
Saya tidak berniat melecehkan ayat suci Al-Quran, tetapi saya tidak suka mempolitisasi ayat-ayat suci, baik itu Al-Quran, Alkitab, maupun kitab lainnya.Silakan tonton video lengkapnya di YouTube Pemprov DKI, terutama pada menit ke 23:40 sampai 25:35. Terima kasih. Salam, Basuki Tjahaja Purnama.
Mengejutkan Hasil Survei Terbaru
Hasil survei LSI terbaru, cukup mengejutkan. LSI mencatat dukungan atas Ahok menurun sejak survei Maret 2016, Juli 2016 dan Oktober 2016.
Juru Bicara Tim pemenangan Anies-Sandi, Anggawira menilai bahwa posisi Ahok berada dititik rawan, dan berpotensi tersingkir di putaran pertama di Pilkada DKI Februari 2017.
“Survei LSI menunjukkan hasil yang cukup mengejutkan. Ketika bulan Maret 2016 lalu tingkat elektabilitas Ahok begitu tinggi mencapai 59.3%. Saat itu elektabilitas Ahok paling besar dibanding 10 calon gubernur lain.
Namun di bulan Oktober 2016 ini, elektabilitas Ahok merosot drastis hingga hanya mencapai 31,1 persen.
Ini menunjukkan bahwa posisi Ahok berada dititik rawan, dan bisa tersingkir diputaran pertama Pilkada 2017 mendatang,” ujar Anggawira, Selasa (4/10/2016).
Saat ini, posisi Ahok memang masih berada di atas Agus pribadi sebesar 22,30 persen dan Anies pribadi sebesar 20,20 persen.
Namun, hanya Anies ditambah Agus (42,5 persen) sudah mengalahkan Ahok (31,1 persen) dengan selisih 11,4 persen. Selisih ini marginnya double digit, diatas 10 persen.
“Jika dipasangkan, Ahok-Djarot, juga mash unggul tipis dibanding pasangan lainnya. Ini jelas menunjukan elektabilitas Ahok dan kesukaan masyarakat terhadap dirinya sudah menurun.
Dalam hal ini kami sangat optimis bahwa pasangan Anies-Sandi akan mampu mengejar Ahok- Djarot dan juga mengungguli Agus-Sylviana.
Meskipun untuk mengejar angka tersebut tidak bisa instan, namun kami yakin dengan kerja keras dan kekompakan dari seluruh tim dan relawan yang solid akan mampu mencapai nilai presentase tertinggi,” paparnya.
Lebih lanjut Anggawira menyatakan bahwa presentase Anies – Sandi berpotensi akan terus bertambah dan dapat mengungguliAhok-Djarot dan Agus-Sylviana.
“Kami optimis bahwa angka tersebut berpotensi akan berubah. Memang belum ada yang unggul mutlak di atas 50 persen namun kami yakin bahwa dukungan terhadap Anies-Sandi akan terus bertambah dan mengungguli pesaing-pesaingnya, karena pasangan duet ini begitu potensial dan mereka merupakan sosok yang dikenal dekat dengan generasi muda yang merupakan kelompok mayoritas pemilih dalam Pilkada DKI 2017 mendatang," katanya. (Tribun Timur).
Sumber : Serambi Indonesia
0 komentar:
Post a Comment