Kluetrayanews.com, ACEH - Aceh berpeluang besar menjadi tuan rumah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 mendatang.
Di antara persyaratan yang ditentukan Panitia Besar PON (PB-PON) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pusat, tuan rumah diutamakan pada provinsi yang belum pernah menyelenggarakan PON, dan syarat itu dimiliki Aceh.Wakil Ketua Bidang Litbang KONI Aceh, T Rayuan Sukma, Kamis (22/12), mengatakan, dari tiga provinsi di Sumatera yang mencalonkan diri, hanya Aceh yang belum pernah menyelenggarakan PON, sedangkan dua daerah lain sudah pernah menjadi tuan even olahraga empat tahunan itu. Dari sisi lain, persyaratan yang diwajibkan yakni 50 persen venue pertandingan sudah dipenuhi Aceh yang juga menjadi syarat menjadi tuan rumah PON. Dari 57 cabang yang dipertandingkan, lebih dari 29 venue cabang sudah dimiliki Aceh.
“Syarat itu sebenarnya sudah dipenuhi Aceh saat melengkapi syarat calon tuan rumah PON XX tahun 2020. Namun, kala itu Aceh hanya berada di urutan kedua, sedangkan penyelenggara PON XX tahun 2020 mendatang direbut Provinsi Papua,” ungkapnya. “Itu berarti, kini Aceh memiliki peluang besar menyelenggarakan PON XXI tahun 2024 mendatang,” ucap dia optimis.
Dari sisi lain, katanya, prestasi Aceh di PON mulai mengalami peningkatan, dan terakhir pada PON XIX/2016 di Jawa Barat, Aceh berhasil memperbaiki peringkat. Sementara Pemerintah Aceh juga sangat mendukung gagasan Aceh calon tuan rumah PON XXI. Keseriusan Pemerintah Aceh itu dilihat dari keberpihakan anggaran yang diplotkan untuk membangun dan merehab venue-venue guna mendukung penyelenggaraan even olahraga nasional tersebut.
Guna mendukung gagasan itu, Pemeritah Aceh sudang merancang pembangunan sejumlah venue di Komplek Unsyiah II Kawasan Ujong Batee, Kabupaten Aceh Besar. Di kawasan ini akan dibangun sarana olahraga yang memenuhi standar nasional. Menurut rencana, katanya, setelah PON XXI berakhir, maka venue olahraga di Ujong Batee itu akan diserahkan kepada Unsyiah.
Jika Aceh gagal menjadi tuan rumah tunggal, kata T Rayuan Sukma, alternatif kedua Aceh akan menawarkan join tuan rumah dengan Sumatera Utara (Sumut) sebagai penyelenggara bersama PON XXI. Cabang-cabang olahraga yang tidak Islami seperti voli pantai, renang, atau atletik akan digelar di Sumatera Utara, sedangkan cabang lainnya dipertandingkan di Aceh.
Dari aspek pembiayaan, lanjut T Rayuan Sukma, berdasarkan jumlah cabang yang diselenggarakan di masing-masing provinsi. Meski join tuan rumah PON belum pernah digelar di Indonesia, namun, sesuai aturan PB PON, join tuan rumah dibolehkan. “Untuk join tuan rumah, pembukaan dan penutupan digelar pada provinsi yang berbeda,” papar T Rayuan Sukma.
Menjadi tuan PON XXI menjadi pertaruhan nama Aceh sebagai penyelenggara pertama multi even olahraga itu. Untuk itu, semua pihak harus saling bahu-membahu untuk mensukeskan even olaharaga empat tahunan tersebut.
Namun, saya sangat yakin Aceh mampu menyelenggaran PON XXI dengan sukses, mengingat Aceh juga pernah menyelenggarakan even nasional seperti MTQ Nasional tahun 1981 dengan sukses. Dari aspek pendanaan, tidak menjadi beban bagi Aceh, karena biaya-biaya pembangunan venue sebagian besar dibangun dengan dana APBN, hanya sedikit sharing dari Pemerintah Aceh. Khusus cabang futsal, Aceh sudah siap menjadi tuan rumah.
Sumber : Serambi Indonesia
0 komentar:
Post a Comment