Kluetrayanews.com - SETIAP Muslim meyakini jika jodoh, rezeki dan kematian adalah rahasia Allah. Tak seorang pun mengetahui dengan siapa dia akan berjodoh, berapa banyak rezekinya dan di mana ia akan menjemput kematiannya.
Bicara soal jodoh, maka bicara soal pasangang hidup, bukan hanya pasangan di dunia tapi juga akhirat. Bicara soal jodoh, maka tak pernah lepas dari kuasa Allah Ta’ala.
Artinya, ada orang yang secara usia masih terbilang muda tapi jika jodohnya sudah datang, tak sedikit pun ia mampu menolaknya.
Bicara soal jodoh, entah dia pria atau pun wanita, maka sudah tentu ia berharap pasangan hidup sesuai harapannya. Seorang lelaki Muslim tentu berharap kelak yang menjadi isterinya adalah seorang gadis shalehah yang taat menjalankan perintah agama dan berbakti kepada kedua orang tuanya.
Sebaliknya, seorang wanita Muslim, tentu sangat berharap mendapatkan seorang qawam (imam keluarga) yang shalih dan berakhlak mulia. Namun ending (akhir) dari semua daya dan upaya itu hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang menentukan. Manusia hanya berusaha dengan maksimal diiringi doa yang senantiasa dipanjatkan.
Mendapat jodoh berarti mendapat rezeki dari Allah. Artinya, jika seseorang sudah mendapatkan jodohnya, itu artinya rezekinya untuk mendapatkan pasangan hidup sudah ia peroleh. Allah Ta’ala akan memberikan rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Jodoh merupakan ketetapan dari Allah Ta’ala dan sudah menjadi rahasia, tanpa seorang pun yang mampu mengetahui dengan siapa ia akan berjodoh.
Terkadang ada yang sudah menjalani hubungan (pacaran) bertahun-tahun, tiba-tiba putus karena alasan remeh. Tadinya, mereka seolah yakin akan berjodoh, bahkan sudah merancang tanggal sekian, bulan sekian dan di tahun sekian mereka akan menikah. Ternyata, hubungan yang sudah cukup lama dibina itu berantakan hanya karena masalah-masalah yang sangat sepele.
Sebaliknya, ada orang yang tak pernah menjalin hubungan (pacaran), tidak pernah mengenal sebelumnya, bahkan keduanya terpisah jauh, tapi dengan izin dan ridha Allah Ta’ala, mereka kemudian menjadi suami isteri. Inilah rahasia Ilahi dan atas kuasa-Nya jua mereka bisa menikah serta hidup berumah tangga dengan bahagia.
Untuk mendapatkan jodoh, setiap manusia menghadapi tingkat kesulitan yang tidak sama. Ada orang yang secara usia masih muda tapi karena jodohnya sudah datang, ia segera menikah. Sebaliknya ada orang yang umurnya untuk menikah sudah datang, tapi belum juga menikah lantaran kesiapan mentalnya yang belum matang. Lebih dari itu, sebab Allah Ta’ala belum menghendaki ia mendapatkan jodohnya.
Jodoh adalah urusan Allah, maka jika seseorang tak kunjung mendapatkan jodoh juga disebabkan Allah Ta’ala masih menahan jodohnya. Secara syariat, jodoh seseorang terlambat bisa jadi karena ia terhalang oleh dosa-dosa yang dilakukannya. Di antara dosa yang menjadi penghalang turunnya jodoh adalah sebagai berikut.
Pertama, syirik.
Syirik merupakan perbuatan menyekutukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan selain-Nya. Banyak orang bisa jadi tidak menyadari saat ia berusaha untuk mendapatkan jodoh justeru mengarah pada syirik. Misalnya meminta jodoh dengan mendatangi orang pintar alias dukun, tukang ramal, atau ia sengaja memakai jimat tertentu. Padahal, jauh panggang dari api, semakin ia melakukan kesyirikan, maka semakin jauh pula jodohnya sebab Allah tidak meridhai hidupnya yang menyimpang dari tauhid.
Syirik merupakan perbuatan menyekutukan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan selain-Nya. Banyak orang bisa jadi tidak menyadari saat ia berusaha untuk mendapatkan jodoh justeru mengarah pada syirik. Misalnya meminta jodoh dengan mendatangi orang pintar alias dukun, tukang ramal, atau ia sengaja memakai jimat tertentu. Padahal, jauh panggang dari api, semakin ia melakukan kesyirikan, maka semakin jauh pula jodohnya sebab Allah tidak meridhai hidupnya yang menyimpang dari tauhid.
Sebaiknya, introspeksilah sebelum melangkah. Bisa jadi kualitas iman dan amal kita masih jauh dari baik. Lihatlah bagaimana selama ini kita membangun hubungan dengan Allah Ta’ala. Bisa jadi, shalat kita masih belum sempurna; kadang salat kadang juga tidak. Atau kita masih seringkali menunda-nunda waktu salat. Maka wajar jika akhirnya Allah Ta’ala membalas dengan melambatkan jodohnya.
Karena itu, untuk mendapatkan jodoh terbaik, alangkah bijaknya jika terlebih dahulu kita memperbaiki kualitas iman dan amal kita. Allah Ta’ala adalah pemilik segala jodoh, karena itu perbaikilah diri lalu berusahalah untuk mencari jodoh terbaik.
“Dari Anas r.a. dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman, “Wahai anak Adam, sesungguhnya Engkau berdoa kepada-Ku dan memohon kepada-Ku, maka akan Aku ampuni engkau, Aku tidak peduli (berapapun banyaknya dan besarnya dosamu).
Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak awan di langit kemudian engkau minta ampun kepadaKu niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaKu dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiKu dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan.” (Riwayat Turmudzi dan dia berkata: hadits hasan shahih).
Wahai anak Adam seandainya dosa-dosamu (sebanyak awan di langit kemudian engkau minta ampun kepadaKu niscaya akan Aku ampuni engkau. Wahai anak Adam sesungguhnya jika engkau datang kepadaKu dengan kesalahan sepenuh bumi kemudian engkau menemuiKu dengan tidak menyekutukan Aku sedikitpun maka akan Aku temui engkau dengan sepenuh itu pula ampunan.” (Riwayat Turmudzi dan dia berkata: hadits hasan shahih).
Kedua, shalat bolong-bolong dan melalaikan salat.
Salat merupakan sarana mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Salat adalah perintah wajib yang harus dilakukan kaum Muslimin yang sudah dewasa. Jika salatnya bolong-bolong atau ia melalaikan salat, itu artinya ia seolah tidak serius menjadi hamba Allah. Jika seorang hamba tidak memperhatikan shalatnya dengan baik, itu artinya ia telah membiarkan Allah untuk tidak merespon setiap doa yang ia panjatkan, termasuk doa meminta jodoh.
Salat merupakan sarana mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Salat adalah perintah wajib yang harus dilakukan kaum Muslimin yang sudah dewasa. Jika salatnya bolong-bolong atau ia melalaikan salat, itu artinya ia seolah tidak serius menjadi hamba Allah. Jika seorang hamba tidak memperhatikan shalatnya dengan baik, itu artinya ia telah membiarkan Allah untuk tidak merespon setiap doa yang ia panjatkan, termasuk doa meminta jodoh.
Termasuk mereka yang senang menunda-nunda salatnya pun akan mengalami hal yang sama. Jika mereka tidak serius untuk menegakkan salat saat waktunya tiba, maka Allah Ta’ala pun tidak akan ‘serius’ menanggapi semua doanya, termasuk saat ia meminta jodoh.
Tentang orang yang biasa melalaikan shalat ini, Allah Ta’ala sudah berfirman dengan tegas, “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (Qs. 107: 4-5). Jadi, jika ingin segera mendapatkan jodoh, perbaikilah salat, dan jangan menunda-nunda jika waktunya sudah tiba.
Tentang orang yang biasa melalaikan shalat ini, Allah Ta’ala sudah berfirman dengan tegas, “Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya.” (Qs. 107: 4-5). Jadi, jika ingin segera mendapatkan jodoh, perbaikilah salat, dan jangan menunda-nunda jika waktunya sudah tiba.
Ketiga, berzina.
Sebagian orang, ada yang berani melanggar perintah Allah dengan berzina. Mereka sudah menghalalkan apa yang diharamkan Allah. Biasanya, pasangan muda-mudi ada saja yang menghalalkan zina, padahal keduanya belum sah menjadi suami isteri. Zina adalah perbuatan keji yang sangat murka Allah, maka jika Allah sudah murka kepada manusia, lalu bagaimana mungkin Dia akan memudahkan urusan jodoh seseorang?
Sebagian orang, ada yang berani melanggar perintah Allah dengan berzina. Mereka sudah menghalalkan apa yang diharamkan Allah. Biasanya, pasangan muda-mudi ada saja yang menghalalkan zina, padahal keduanya belum sah menjadi suami isteri. Zina adalah perbuatan keji yang sangat murka Allah, maka jika Allah sudah murka kepada manusia, lalu bagaimana mungkin Dia akan memudahkan urusan jodoh seseorang?
Bertaubatlah, dan perbaiki kualitas iman dan amal agar Allah Ta’ala menjadi sayang dan cinta. Jika Allah sudah mencintai hamba-Nya, apa pun yang diminta akan diberikan, termasuk meminta jodoh yang terbaik.
Keempat, dosa kepada orang tua.
Orang tua merupakan perwakilan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dunia. Keridhaan mereka akan menjadi ridha Allah, sehingga jika seseorang melakukan dosa terhadap orang tua, maka Allah akan menutup sumber rezekinya termasuk urusan jodoh.
Orang tua merupakan perwakilan Allah Subhanahu Wa Ta’ala di dunia. Keridhaan mereka akan menjadi ridha Allah, sehingga jika seseorang melakukan dosa terhadap orang tua, maka Allah akan menutup sumber rezekinya termasuk urusan jodoh.
Perlu diketahui, berkata “ah” saja kepada orang tua sudah membuat Allah marah, apalagi jika melakukan dosa lebih dari itu. Hal ini termasuk dosa besar yang menjauhkan rahmat Allah termasuk jodoh.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ah dan janganlah kamu membentak mereka, ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (Qs. 17:23).
Kelima, memutus silaturahim.
Bisa jadi, seseorang sulit mendapatkan jodoh karena memutus silaturahim dengan kerabatnya. Pasalnya salah satu penjauh rahmat adalah putusnya tali silaturahmi antar sesama kerabat.
Bisa jadi, seseorang sulit mendapatkan jodoh karena memutus silaturahim dengan kerabatnya. Pasalnya salah satu penjauh rahmat adalah putusnya tali silaturahmi antar sesama kerabat.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Karena itu peliharalah persaudaraan dan peliharalah diri kamu dihadapan Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Qs.49:10)
Keenam, bergunjing dan mengadu domba.
Suka ghibah (meng-gosip) merupakan salah satu sebab datangnya jodoh. Apalagi jika sudah mengarah kepada adu domba yang berujung fitnah. Ghibah jangan dipandang sebagai perkara ringan dan biasa saja. Sebab dari ghibah inilah permusuhan antara satu dengan yang lain akan terjadi. Dari ghibah pula rezeki berupa jodoh ditahan oleh Allah Ta’ala.
Suka ghibah (meng-gosip) merupakan salah satu sebab datangnya jodoh. Apalagi jika sudah mengarah kepada adu domba yang berujung fitnah. Ghibah jangan dipandang sebagai perkara ringan dan biasa saja. Sebab dari ghibah inilah permusuhan antara satu dengan yang lain akan terjadi. Dari ghibah pula rezeki berupa jodoh ditahan oleh Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka, karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain, adakah seorang diantara kamu suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentu kamu merasa jijik kepadanya.” (Qs 49:12)
Ketujuh, makan rezeki yang haram.
Mencari dan makan rezeki yang haram, juga menjadi sebab dijauhkanya jodoh seorang hamba. Bisa jadi, jika saat ini Anda masih sulit untuk mendapatkan jodoh, maka perhatikanlah bagaiana cara Anda mencari rezeki, periksalah apa yang dimakan. Apakah sudah dicari dengan jalan halal, atau masih haram. Jadi, jika ingin segera mendapatkan jodoh, maka perbaikilah cara mencari rezeki. Carilah rezeki dari jalan yang halal, sedikit tidak menjadi soal yang penting adalah berkah dan tetap bisa berbagi dengan sesama (sedekah).
Mencari dan makan rezeki yang haram, juga menjadi sebab dijauhkanya jodoh seorang hamba. Bisa jadi, jika saat ini Anda masih sulit untuk mendapatkan jodoh, maka perhatikanlah bagaiana cara Anda mencari rezeki, periksalah apa yang dimakan. Apakah sudah dicari dengan jalan halal, atau masih haram. Jadi, jika ingin segera mendapatkan jodoh, maka perbaikilah cara mencari rezeki. Carilah rezeki dari jalan yang halal, sedikit tidak menjadi soal yang penting adalah berkah dan tetap bisa berbagi dengan sesama (sedekah).
Kedelapan, kikir.
Orang yang kikir alias pelit tidak akan pernah merasakan nikmatnya berbagi. Sebaliknya, orang yang gemar berbagi, maka selain ia akan merasakan nikmatnya berbagi, Allah Ta’ala pun akan membalas dengan segera kebaikan yang telah ia lakukan. Orang yang gemar bersedekah, maka ia akan mendapatkan banyak kebaikan dari Allah, termasuk dimudahkan dalam mendapatkan jodoh.
Orang yang kikir alias pelit tidak akan pernah merasakan nikmatnya berbagi. Sebaliknya, orang yang gemar berbagi, maka selain ia akan merasakan nikmatnya berbagi, Allah Ta’ala pun akan membalas dengan segera kebaikan yang telah ia lakukan. Orang yang gemar bersedekah, maka ia akan mendapatkan banyak kebaikan dari Allah, termasuk dimudahkan dalam mendapatkan jodoh.
Untuk bisa mendapatkan semua kemudahan dalam mencari jodoh, kedelapan hal di atas hendaknya benar-benar diperhatikan. Karena mendapatkan jodoh sama halnya mendapatkan rezeki dari Allah Ta’ala, maka memperbaiki diri dan berusaha selalu menaati setiap perintah serta meninggalkan larangan-Nya adalah cara terbaik agar dimudahkan dalam mendapatkan jodoh. Karena jodoh ada di tangan Allah, jadi ‘rayu’lah Allah dengan membersihkan diri dari dosa dan maksiat.
Jadi, bagi yang sudah merindukan teman hidup, maka mulailah sekarang juga untuk memperbaiki diri. Tinggalkan cara-cara jahiliyah kuno dalam mencari jodoh dengan pacaran, sebab pacaran itu mendekati zina. Takutlah kepada Allah dengan bahaya pacaran, sebab pernikahan yang diawali dengan pacaran hanya akan melahirkan kegersangan berumah tangga.
Ingat, jodoh itu sebanding lurus dengan kesalehan seorang ikhwan dan kesalehan seorang akhwat di hadapan Allah Ta’ala. Semakin ia menjadi lebih baik dalam menaati Allah dan Rasul-Nya, maka semakin mudah pula ia mendapatkan setiap rezeki dari Allah, termasuk menemukan jodoh impiannya. Wallahua’lam. (Bahron Ansori, pemerhati sosial agama, tinggal di Majalengka Jawa Barat. Email : bahrsky@gmail.com)
Sumber : Serambi Indonesia
0 komentar:
Post a Comment