Kluet Raya News - Betapa banyaknya diantara kita yang selalu senang untuk tampil gagah atau pun cantik. Hidup juga merupakan sebuah proses untuk berfikir, belajar dan memutuskan mana yang baik dan mana yang harus ditinggalkan. Namun terkadang, kita selalu terbawa oleh arus yang membuat kita lupa akan tujuan hidup. Sehingga tanpa sadar kita telah menggadaikan harga diri sendiri.
Emang bangga jadi pelaku maksiat?
Sejatinya, setiap manusia memiliki rasa marah, sabar, dan malu. Karena kemarahan perang dunia bisa terjadi, tetapi dengan adanya marah juga bisa diimbangi oleh rasa sabar. Selama kita mampu untuk menahannya, maka sabarlah yang akan selalu mengobati. Marah tidak akan pernah menyelesaikan masalah, bahkan karena marah pun kita sudah kehilangan yang namanya urat malu. Tapi terkadang, hilangnya rasa malu bukan saja marah penyebabnya, tetapi karena tuntutan dunia yang memaksa sebagian dari kita rela melakukan hal memalukan hanya demi populritas yang bersifat sementara.
Ketika Kamu Berjuang Untuk Menjadi Seorang Pribadi baik, Maka Berjuanglah Untuk Melawan Hawa nafsu, dan Jauhilah Maksiat.
Menjadi seorang yang memiliki pribadi yang sangat baik, maka akan secara otomatis memancarkan cahaya dari hatinya. Bahkan ketika melihat orang yang seperti ini, karena cahaya hati tadi membuat kita juga senang dengan orang tersebut. Tapi, cahaya hati itu bisa dipadamkan oleh yang namanya maksiat. Maka tetaplah berjuang untuk bisa mempertahankannya. Berjuanglah agar cahaya hati tersebut bisa selalu menyala selama-lamanya.
Ketika Maksiat Sudah Menjadi Raja didalam Diri, Maka Bersegeralah Untuk Bertindak Menuju Perubahan yang Positif. Agar Hati tidak Lagi Mudah Galau dan Gundah Gulana.
Ketika Cahaya Hati itu Redup Oleh Maksiat, Cobalah berfikir, Mungkin Selama ini Kamu Berteman dengan Orang Yang Hobi Dengan Maksiat.
Menjaga Cahaya Hati itu Akan Membuat Hidupmu lebih Bermakna, Penuh Dengan Kemudahan, Ketika Kesulitan Itu Datang Maka Percayalah, Akan Ada Solusi Terbaik dari Masalah Tersebut.
Ada masalah sedikit, langsung galau. Bos di kantor cuma marah karena kesalahan yang kamu lakukan dan kamu langsung galau berat dan berkeluh kesah secara berlebihan. Bahkan status di sosial media dipenuhi oleh curhatan dan penuh dengan luapan emosi kegalauanmu. Cahaya hati itu sudah mulai meredup, apakah selama ini kamu sudah tidak peduli lagi, sehingga bentuk kecurangan-kecurang yang berujung pada maksiat tanpa sadar kamu lakukan. Bisa saja itu terjadi, cobalah berjalan di kegelapan tanpa adanya sedikit pun cahaya. Maka apa yang akan kamu rasakan, maka itu pula yang dirasakan oleh hatimu.
Godaan Maksiat itu Memang Nikmat, Tapi Nikmat yang Menipu. Kuatkan Hati, Karena Dengan Cahaya Hati yang Kuat Jauh Lebih Nikmat dari pada Maksiat.
Melakukankan kebaikan atau keburukan seperti memilih apakah kita mau meminum “Sirup atau Jamu”. Semua orang suka sirup, sangat sedikit yang suka jamu. Sirup itu memang nikmat, tapi nikmat sementara yang hanya sebatas lidah saja. Jika dikonsumsi secara terus-menerus maka penyakit yang akan datang untuk menyapa. Tapi jamu itu jauh lebih menyehatkan, bahkan tidak ada masalah jika dikonsumsi secara rutin. Cahaya hati yang kuat akan menepis segala bentuk rayuan maksiat, bukan berarti tanpa perjuangan.
Menjadi Pribadi yang Baik, Selalu Berjuang Untuk Menghindar dari Tindakan Kejahatan, Kecurangan dan prilaku Maksiat Lainnya, akan Memberikan Tingkat Kekokohan yang Sangat Kuat agar Kamu Bisa Membuat Cahaya itu Menjadi Lebih Terang.
Ketika buruknya hati seseorang maka akan buruk juga perbuatannya. Begitu juga sebaliknya, jika baiknya hati seseorang maka akan baik pula prilakunya. Menjaga hati itu memang penuh rintangan, tetapi bila kita terbiasa untuk bisa menepis segala bentuk godaan maka akan semakin mudah untuk menjaganya. Selalu lakukan yang terbaik, jauhi segala bentuk kejahatan, kecurangan dan maksiat lainnya. Maka yakinlah, cahaya itu akan bersinar semakin terang. Sehingga kamu bisa memberikan dampanya pada orang banyak.
Setiap orang itu selalu mempunyai yang namanya masalah. Tergantung, apakah itu masalah berat atau pun masalah yang paling ringan. Tapi, setiap orang itu juga memiliki cara berbeda-beda dalam menangani masalah. Ada orang yang terlihat begitu punya banyak masalah, tetapi hidupnya tetap bahagia.
Ada orang yang yang terlihat begitu bahagia namun masalah justru membuat hidupnya sangat resah. Hal ini disebabkan oleh maksiat yang telah menjadi raja didalam diri. Mudah saja jika kita ambil contoh, orang yang menjadikan maksiat sebagai rajanya cobalah lihat newsfeed di facebooknya, penuh dengan keluhan, kegalauan, gundah gulana. Padahal kita tahu, ada tempat meminta yang paling dahsyat selain facebook. Apa pun yang kita curhatkan di facebook tidak akan memberikan pengaruh apa-apa. Maka bersegeralah untuk berubah, singkirkan segala maksiat dan berjuanglah untuk menjadi pribadi yang baik
Pengaruh dari sekelompok orang atau pertemanan itu sangatlah kuat. Ketika seseorang yang baik sekalipun, jika berteman dengan orang yang hobi maksiat, maka secara perlahan dia bisa juga ikut terlibat didalamnya. Seperti istilah orang dulu “Bertemanlah dengan tukang parfum maka kamu juga akan ikut harum, tapi kalau kamu berteman dengan orang jahat maka kamu juga akan ikut jahat”. Narkoba pun juga begitu mudah menyebar lewat pertemanan. Jika selama ini kamu bergaul dengan orang yang hobi melakukan maksiat, maka cobalah untuk menghindar dan carilah orang-orang yang bisa membimbing mu kejalan yang benar. Berjuanglah untuk mendapatkan cahaya hati itu kembali.
Pertengkaran, pencurian, narkoba bahkan pemerkosaan itu terjadi karena para pelaku tidak pernah bisa menjaga cahaya hatinya. Mereka terlalu larut, sehingga ketika masalah datang maka mereka sangat sulit menemukan solusi. Ujung-ujungnya, mereka menggunakan jalan pintas untuk menyelesaikan masalah tersebut. Menjaga Cahaya Hati berarti menjaga hati, kesabaran dan pola pikir yang tenang akan membuat kita bisa berfikir secara logis atau rasional dalam menyelesaikan dan mengambil tindakan terhadap masalah. Karena kita tau, menyelesaikan sesuatu dengan cara yang salah akan membuahkan hasil yang salah juga.
Sering Galau dan Suka Berkeluh Kesah, Coba Lihat Kembali, Mungkin Hati Sudah Mulai Gelap Karena Cahayanya Secara Perlahan Telah Kamu Padamkan.
Sumber : Cadiak.com
0 komentar:
Post a Comment