Kluet Raya News - Banda Aceh memang terkenal dengan moda transportasinya mahasiswa dan masyarakat nya super sibuk. Sebagai Ibu Kota Aceh, kami dimanjakan dengan fasilitas Labi-labi atau istilah indonesia angkot, taxsi dan bus TransKutaraja yang baru-baru ini diresmikan oleh Pemko Banda Aceh. Bus ini yang (biasanya) tepat waktu. Satu-satunya keluh kesah kami sebagai mahasiswa, anak kos dan anak rantau adalah mahalnya tarif transportasi yang dibebankan pada kami, sebagai mahasiswa luar dari ibukota aceh kami tidak memperoleh konsesi (semacam potongan harga). Bayangkan, untuk tiket bulanan saja, kami (para mahasiswa dari kabupaten lain yang ada di aceh ini rata-rata kere) harus merogoh kocek sebanyak 2.000 atau 5.000.(Silahkan menarik nafas yang dalam lalu keluarkan lewat belakang, upssssss). Biasa nya kalau 5.000 sudah bisa buat sarapan pagi di kantin atau warong-warong kopi terdekat..
Di kampus, rata-rata mahasiswa adalah para pejalan kaki, ada juga pengguna tram/bus/kereta atau pengguna sepeda.
Meski ada beberapa sih yang cukup mampu membawa mobil, namun jumlah nya tak terlalu signifikan. Penyebabnya antara lain biaya bahan bakar yang mahal, dan moda transportasi berjalan kaki, bersepeda dan penggunaan transportasi publik sangat gencar dilakukan di Banda Aceh ataupun Aceh Besar.
Kebanyakan Mahasiswa Sekarang Gensi Ataupun Malu Naik Sepeda Atau Kereta Butut
Pasti pernah dong kebayang naik sepeda atau motor butut ke sekolah atau ke kampus ? saya sendiri waktu masih SMP naik sepeda kalau mau ke sekolah, mengingat kalau orang tua yang antar mulu, kan kasian, nah gengsi mulai muncul ketika teman teman kampus atau kantor, pada naik motor atau kendaraan pribadi, gimana gitu rasanya liat teman dah pake motor kita masih pake sepeda ? tapi saya tetap lanjut pakai motor butut kampus. atau bisa gunakan sepeda, hitung hitung olahraga kesekolah
Pasti pernah dong kebayang naik sepeda atau motor butut ke sekolah atau ke kampus ? saya sendiri waktu masih SMP naik sepeda kalau mau ke sekolah, mengingat kalau orang tua yang antar mulu, kan kasian, nah gengsi mulai muncul ketika teman teman kampus atau kantor, pada naik motor atau kendaraan pribadi, gimana gitu rasanya liat teman dah pake motor kita masih pake sepeda ? tapi saya tetap lanjut pakai motor butut kampus. atau bisa gunakan sepeda, hitung hitung olahraga kesekolah
Karena dengan berbuat, orang lain bisa melihat. Dan saya merasa malu sendiri, kok enggan bersepeda yah. Toh manfaatnya banyak: Pertama, bisa berolahraga (ga perlu bayar fitness). Kedua, Mengurangi emisi, Ketiga, menghemat biaya transportasi.
Yang Lebih Mantap Sekarang Sepeda Atau Kereta Butut Di Sulap Menjadi Keren Dengan Gaya Modifikasi
Yang membuat saya makin mantap bersepeda atau pakai kereta butut adalah: Banda Aceh ramah terhadap pengguna sepeda buktinya ada banyak jalur khusus pengendara sepeda, tempat parkir mudah. Secara psikologis, saya juga merasa bangga bisa ikut mengurangi emisi. Perlu diingat bahwa di Banda Aceh, pengendara sepeda harus menggunakan helm, dan kalau malam harus menyalakan lampu depan dan belakang.
Bandingkan dengan di Indonesia, semakin banyak emisi yang dikeluarkan, semakin bangga kita.
Bandingkan dengan di Indonesia, semakin banyak emisi yang dikeluarkan, semakin bangga kita.
sepatutnya Anak kos dan mahasiswa yang ada di Indonesia atau khususnya yang ada di aceh mendukung dan mengkampanyekan gerakan ini secara nyata. Tapi pertanyaannya, bukannya anak kos hari ini kalau ke kampus lebih gemar naik motor dari pada naik sepeda?
0 komentar:
Post a Comment