Dialog Budaya Etnis Kluet Berperan Aktif Lestarikan Tradisi Daerahnya

Kluet Raya News  Dialog budaya tentang etnis Kluet dengan berbagai ragam dan nilai adat budaya serta sejarahnya di fase lampau serta eksitensinya pada zaman kekinian yang bertempat di Losmen Jokya Tapaktuan, belum lama ini berhasil menyimpulkan berbagai ide dan masukan untuk melestarikan budaya adat dan istiadat etnis Kluet.
Dialog itu diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh dengan Dinas Kebudayaan Parwisata dan Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Aceh Selatan beberapa waktu lalu, Juli 2016 lalu.
Nara sumber, yakni Drs.Abidinsyah (Ketua Pokja UT Aceh Selatan), H. Syamsul Rijal (Kepala Mukim Makmur Kecamatan Kluet Timur) dan sejumlah pegiat budaya di wilayah Kluet Raya.
Adapun peserta dialog itu antara lain, pemerhati budaya dan adat istiadat serta kesejarahan Kluet, tokoh masyarakat Kluet dan wartawan aktif berasal dari Kluet.
Dalam dialog yang dibuka Kabid Kebudayaan Disbudparpora Aceh Selatan, Kahar Muzakkar itu, berkembang keinginan dari peserta yang umumnya tokoh Kluet dan pemerhati Kluet agar tulisan tentang Kluet itu diperbanyak dengan tema-tema yang bersangkut paut dengen sejarah, adat, kebahasaan, pertanian, dan nilai-nilai mitologi yang berlaku di daerah setempat.
Para peserta menghargai apa yang sudah digagas oleh Abidinsyah dkk, dalam menulis dan memprakarsai penginventarisasian dan pendataan tentang berbagai “pusaka” Kluet baik bersifat materi (fisik) maupun non fisik (idiologi) dan nilai-nilai sejarah dengan kesejarahannya.
Koreksi tentang penulisan yang ada tetap diperlukan untuk perbaikan, karena sejarah yang ditulis belum sepenuhnya mengandung kebenaran yang hakiki. Tetapi dia dinamis sesuai dengan kondisi pada waktu penulisan itu sendiri.
Masluyuddin, SE, wartawan asal Kluet dalam sesi tanya jawab mengatakan, penulisan sejarah sebagaimana dikutip dari pendapat ahli sejarah Dr. Anhar Gonggong bahwa belum tentu mengandung kebenaran yang hakiki. Melainkan hanya penggalan-penggalan sejarah (cerita dengan fakta apa adanya-red) yang ditulis sepanjang pengetahun penulis.
“Namun hendakya upaya untuk lebih sempurnanya terus dilakukan penulis dan dilakukan pencarian fakta-fakta sejarah yang lebih benar dan komprehensif,” kata Masluyuddin.
Kepala Bidang Adat dan Nilai Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Alfian, mengemukakan, pihaknya mendorong agar penulisan dan inventarisasi budaya dan nilai-nilai adat serta peninggalan sejarah dan nilai tradisional tentang Kluet dan pemberlakukannya hingga sekarang,
Sebesar dan luasnya ragam dan nilai adat Kluet mulai dari adat perkawinan, sunat rasul, pertanian dan mitologi, pemahaman nilai kearifan lokal, keagamaan dan sejumah keragaman kehidupan di Kluet hendaknya digali dan ditulis sedemikan bagus.
“Adat Kluet, budayanya, sejarahnya, bahasanya dan lain-lain speciiifk tentang kehidupan Kluet yang unik harus diungkapkan dan dilestarikan,” kata Alfian seraya menyebutkan, menu makanan khas (kuliner) tradisional berupa makanan dari sayur dan ikan serta daging-daging menjadi nilai tersendiri yang patut dilsetarikan.
Sumber : Aceh selatan News
Share on Google Plus

About admin

0 komentar: