Kluetrayanews.com, ACEH - Wakil Ketua Komisi I DPRA, Azhari Cagee angkat bicara terkait desas-desus dana Rp 650 miliar yang diklaim dr Zaini Abdullah (Gubernur Aceh nonaktif) digelontorkan untuk pemberdayaan ekonomi eks kombatan GAM pada tahun 2013.
Ia meminta, pihak-pihak terkait jangan asal menuding persoalan itu. “Dana 650 miliar rupiah itu jangan dikait-kaitkan dengan GAM,” kata Azhari yang politisi Partai Aceh (PA) itu saat diwawancarai Serambi di Banda Aceh, Minggu (15/1).
Menurutnya, orang yang mengaitkan uang 650 miliar itu dengan GAM adalah salah kaprah. “Jangan kaitkan dan jangan mengambinghitamkan GAM untuk kepentingan tertentu. Jangan semuanya dikaitkan dengan GAM. Ini aneh dan sangat tidak masuk akal,” kata lulusan FISIP Universitas Malikussaleh (Unimal) Aceh Utara ini.
Pernyataan Azhari Cagee tersebut ia kemukakan untuk menepis polemik uang Rp 650 miliar yang dikait-kaitkan dengan GAM. Sebagaimana diketahui, persoalan itu mencuat dalam debat pasangan calon gubernur/wakil gubernur Aceh tahap dua yang berlangsung beberapa waktu lalu di Amel Convention, Banda Aceh.
Hal itu awalnya disoal cagub nomor urut 2, Zakaria Saman alias Apa Karya kepada cagub nomor 4, yakni dr Zaini Abdullah dalam segmen tanya jawab antarkandidat dalam debat malam itu.
Zaini Abdullah mengakui, memang benar dana itu dialokasikan tiga tahun silam, tepatnya pada 2013 atau dua tahun pertama ia menjabat sebagai Gubernur Aceh. Tapi, katanya, karena dikelola oleh tangan-tangan yang tidak amanah, maka diduga dana sebesar itu sudah lari ke kantong-kantong orang yang tidak amanah pula.
Zaini kemudian, meminta Kejakasaan Tinggi (Kejati) Aceh untuk mengusut tuntas aliran dana tersebut. Terkait persoalan itu, Azhari Cagee menjelaskan, yang pertama harus dipahami oleh masyarakat Aceh adalah bahwa pernyataan yang disampaikan Zaini Abdullah pada debat malam itu jangan langsung ditelan mentah-mentah.
Ia menyebutkan, sebenarnya uang sebesar 650 miliar itu bukan langsung dikasih begitu saja kepada eks kombaan GAM, tapi uang itu ditempatkan di sejumlah Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA) untuk beberapa program.
“Bukan uang yang diberikan, tapi dalam bentuk program yang tersebar di SKPA dan diperuntukkan bagi masyarakat Aceh. Kalau ini dikatakan untuk GAM, ada tidak nomenklatur yang menyebutkan itu untuk GAM,” sebut Azhari.
Jika tidak ada, maka sangat disayangkan pernyataan Zaini Abdullah yang saat ini berimplikasi pada suasana politik di Aceh. Pernyataan itu, lanjutnya, sudah menimbulkan kegaduhan politik menjelang Pilkada Aceh yang hanya tinggal satu bulan lagi.
Ia justru menengarai persoalan itu sengaja dimunculkan Zaini Abdullah untuk mencari simpati masyarakat guna memperoleh dukungan suara pada pilkada nanti.
Karena itu diperuntukkan bagi SKPA, sambung Azhari Cagee, maka cukup mudah untuk mendekteksi ke mana sebenarnya dana sebesar itu mengalir.
Caranya, kata Azhari, silakan saja buka kembali buku APBA 2013, karena program-program itu tersebutkan. “Jadi, jangan asal melempar itu, tapi katakanlah yang benar. Dana itu untuk masyarakat Aceh, bukan untuk GAM, siapa yang menerimanya ya lihat kembali,” ujarnya.
Azhari menyebutkan, pernyataan Zaini Abdullah soal dana Rp 650 miliar yang dialokasikan untuk GAM itu sangatlah mustahil. Pasalnya, jangankan uang sebanyak itu, apa yang diamanahkan MoU Helsinki saja, seperti penyediaan lahan pertanian bagi eks kombatan GAM, sampai hari ini belum terealisasi.
“Itu saja belum direalisasi, lalu atas dasar apa menyebutkan uang sebesar itu untuk GAM? Itu ditempatkan di SKPA, bukan untuk GAM. Jadi, jangan segala sesuatu dikaitkan dengan GAM,” imbuhnya.
Azhari selaku eks kombatan GAM tak menerima pernyataan Zaini Abdullah tersebut, oleh karena itu jika isu tersebut terus mencuat dan menyudutkan GAM, maka pihaknya tak segan-segan untuk melaporkan hal itu kepada pihak berwajib.
“Kalau isu ini terus dimanfaatkan untuk kepentingan politik menjelang pilkada, maka kami tidak akan diam. Siapa pun yang mencemarkan nama GAM akan kami lapor balik. Menurut saya, ini pencemaran secara terencana untuk kepentingan politik,” pungkas Azhari Cagee.
Sumber : aceh.tribunnews.com
0 komentar:
Post a Comment