Kluetrayanews.com - “Tidaklah engkau menafkahi keluargamu yang dengannya kamu mengharapkan wajah Allah, maka perbuatanmu itu akan diberikan pahala oleh Allah, bahkan sesuap makanan yang engkau letakkan di mulut isterimu” (HR. Al Bukhari & Muslim).
Kalau disertai dengan keikhlasan berbuat karena Allah, pahala bisa diperoleh dari mana saja setiap saat. Tak terkecuali bekerja untuk kepentingan sendiri, seperti menafkahi keluarga. Ini di antara pertanda kemaha-pemurahan dari Allah dalam menghargai kerja hamba-hamba-Nya.Padahal bekerja untuk memenuhi kebutuhan diri, anak dan isteri, diberikan pahala atau tidak, memang harus dilakukan setiap hari. Karena itu, tak sepantasnya bermalas-malasan atau mengeluh keletihan saat bekerja di jalur yang halal. Keletihan akan segera pulih, sedangkan pahalanya akan tetap dan bahkan terus bertambah.
Sepatutnya, orang-orang yang terlanjur mencari nafkah dengan cara yang haram atau mencampur-adukkan yang halal dan yang haram, berhenti berbuat demikian. Di samping memperoleh dosa, juga hilang kesempatan memperoleh pahala dari bekerja mencari nafkah.
Oleh Jarjani Usman
Sumber : Serabinews.com
0 komentar:
Post a Comment